APAKAH YESUS KRISTUS MATI DI KAYU SALIB?

Para nabi Perjanjian Lama bersaksi mengenai kematian dan penguburan Yesus.

Hampir 700 tahun sebelum Yesus, Yesaya menuliskan

Yesaya 53:7-9 Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.           Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dan karena pemberontakan umat-Ku ia kena tulah. Orang menempatkan kuburnya di antara orangorang fasik, dan dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya

Dalam berbagai peristiwa Yesus bersaksi mengenai kematian-Nya.

Matius 16:21 Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga

Matius 20:17-19 Ketika Yesus akan pergi ke Yerusalem, Ia memanggil kedua belas murid-Nya tersendiri dan berkata kepada mereka di tengah jalan: “Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsabangsa yang tidak mengenal Allah, supaya Ia diolok-olokkan, disesah dan disalibkan, dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan.”

Matius 26:1-2 Setelah Yesus selesai dengan segala pengajaran-Nya itu, berkatalah Ia kepada muridmurid-Nya: “Kamu tahu, bahwa dua hari lagi akan dirayakan Paskah, maka Anak Manusia akan diserahkan untuk disalibkan.”

Matius 26:6-12 Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta, datanglah seorang perempuan kepada-Nya membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi yang mahal. Minyak itu dicurahkannya ke atas kepala Yesus, yang sedang duduk makan. Melihat itu murid-murid gusar dan berkata: “Untuk apa pemborosan ini? Sebab minyak itu dapat dijual dengan mahal dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin.” Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata: “Mengapa kamu menyusahkan perempuan ini? Sebab ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku. Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, tetapi Aku tidak akan selalu bersama-sama kamu. Sebab dengan mencurahkan minyak itu ke tubuh-Ku, ia membuat suatu persiapan untuk penguburan-Ku.

Para saksi mata yang melihat kematian Yesus di atas kayu salib:

 Maria Magdalena

 Maria ibu Yakobus dan Yusuf

 Maria ibu Yesus

 Murid yang dikasihi Yesus (Yohanes 19:26)

Orang-orang yang turut memakamkan jenazah Yesus:

 Yusuf dari Arimatea

 Nikodemus

 Maria Magdalena

 Maria ibu Yakobus dan Yusuf

Sumber bukan Kristen pun menuliskan bahwa Yesus mati:

 Yosephus (sejarahwan Yahudi yang lahir sekitar 37 AD dan meninggal 100 AD) merujuk pada kematian Yesus (Antiquities 18.3.3).

 Tacitus (AD 55-120) sejarawan ternama dari zaman Romawi Kuno menulis pada sekitar 115 AD bahwa Kristus “dieksekusi” oleh Pilatus (Annals 15.44).

Hukum Taurat mempersyaratkan bahwa suatu perkara harus ditentukan kebenarannya oleh dua atau tiga saksi (Ulangan 17:6-7). Karena itu, kesaksian Yesus, para nabi Perjanjian Lama, para pengikut Yesus, para sejarawan bukan Kristen, dll adalah benar, sah dan dapat dipercaya dibandingkan dengan kesaksian Muhammad (atau Qur’an) yang ditulis hampir enam ratus tahun setelah peristiwa itu. Secara sederhana, Taurat Musa menyatakan bahwa tidaklah sah untuk percaya pada Qur’an.

 Kesimpulan:

  • Nabi-nabi Perjanjian Lama bersaksi mengenai kematian dan penguburan Yesus.
  • Yesus bersaksi tentang kematian-Nya dalam beberapa kesempatan.
  • Kita memiliki saksi-saksi mata akan kematian Yesus di kayu salib.
  • Kita mengetahui orang-orang yang ikut serta di dalam penguburan tubuh Yesus.
  • Bahkan sumber-sumber non Kristen menuliskan bahwa Yesus mati.
  • Josephus (sejarawan Yahudi yang lahir sekitar tahun 37 M dan meninggal tahun 100 M) menunjuk kepada kematian Yesus (Antiquities 18.3.3).
  • Tacitus (55-120 M), seorang sejarawan terkenal dari masa Romawi kuno menuliskan pada tahun 115 M bahwa Kristus “dieksekusi” oleh Pilatus (Annals 15.44).
  • Hukum Taurat menetapkan bahwa sebuah perkara bisa dipastikan kebenarannya jika didukung oleh dua atau tiga orang saksi (Ulangan 17:6-7). Karena itu, kesaksian Yesus, para nabi Perjanjian Lama, para pengikut Yesus, para sejarawan non Kristen, dll, adalah sah dan bisa dipercaya dibandingkan dengan kesaksian Muhammad (dan Al-Quran), yang dituliskan sekitar enam ratus tahun setelah peristiwa itu terjadi.

About Iman Yonggi Cho

All Of Jesus Christ

Tinggalkan komentar